Sabtu, 28 Mei 2011

Ngaji dan Tahlil Sia-Sia

Bookmark and Share
Pada jaman akhir ini rupanya banya sekali perbuatan-perbuatan atau amal-amal yang dilakukan kaum muslimin dan tidak murni lagi, artinya tidak murni dari segi niat maupun cara pelaksanaannya. Salah satu contoh:
Membaca Qur'an atau mengaji apalagi membaca shalawat entah shalawat jenis apa namanya, jika pelaksanaannya tidak tepat terutama dari niatnya maka amal-amal tersebut tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Mengaji di mushalla atau di masjid dengan tujuan kebanggaan atau ingin dilihat orang maka dia tidak akan dapat apa-apa dari Allah SWT. dia hanya dapat pujian dan dilihat orang lain karena yang demikian menjadi tujuannya. Baca tahlil atau shalawat di rumah sakit misalnya secara berjema'ah, suara keras dan nyaring juga tidak akan dapat pahala apapun jika niatnya adalah kebanggaan, atau agar dilihat orang lain bahwa yang sakit adalah seorang kiyai / ulama'. Jika hal itu yang terjadi maka baik yang membaca maupun yang sakit tidak akan dapat apa-apa dari Allah SWT sebab disamping niatnya sudah salah pengerasan suara yang tidak pada tempatnya bukan malah menyembuhkan orang yang sakit akan tetapi dapat menambah parah. Lalu bagaimana dengan orang sakit lain yang berada di sebelahnya yang merasa terganggu dengan pembacaan tahlil / Qur'an maupun shalawat dengan suara nyaring tersebut (karena banyak jema'ahnya)???
Inilah yang saya katakan perbuatan ummat Nabi Muhammad SAW jaman akhir ini sangat menyimpang dari ajaran Aqidah dan Akhlak Nabi yang sangat santun dan menghargai orang lain serta tidak mengutamakan pengagungan selain mengagungkan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar